Peringatan: Merokok Membunuhmu

Peringatan: Merokok Membunuhmu


Peringatan "Rokok Membunuhmu" yang terpampang di bagian bawah iklan-iklan memang terasa lebih to the point. Namun ternyata masih banyak warga yang belum (bahkan tidak) memperhatikan adanya perubahan kalimat itu.

Asep, tukang asongan yang berjualan di bawah salalh satu papan iklan rokok di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, mengaku tidak mengetahui sejak kapan kata-kata di papan reklame itu berubah. "Nggak tahu, Mas. Sudah lama kayaknya," ujarnya ketika ditemui detikhealth pada Jumat (27/12/2013).

Dani, tukang ojek yang mangkal di perempatan itu setiap harinya mengaku tidak menyadari adanya perbedaan di tulisan papan reklame tersebut. "Saya nggak ngeh, Mas. Soalnya gambarnya sama," ujar pria 29 tahun tersebut. Ditanya tentang pengaruh penggantian tulisan tersebut, ia menanggapinya dengan nada pesimis. Menurutnya, tulisan tersebut tidak akan banyak berpengaruh lantaran ukurannya yang kecil jika dibandingkan dengan gambar iklan rokoknya. "Kecil begitu siapa yang lihat. Kalau Mas nggak ngasih tahu saya juga nggak tahu," lanjutnya lagi.


Gambar Peringatan

Selain kalimat peringatan rokok membunuhmu, ada gambar orang yang merokok di sebelahnya. Seolah dia menikmati asap rokoknya dan tidak takut akan tengkorak disebelahnya. Meskipun ada tengkorak di sebelahnya, bisa jadi tidak akan dihiraukan oleh pembaca. Jika mereka melihat gambar ini, mereka pasti fokus ke wajah sang perokok dengan mulut dan mata yang menikmati rokoknya.

Pemerintah Setengah-setengah

Meski rokok sudah dinyatakan adiktif karena itu peredarannya mesti diatur ketat, rokok tetaplah barang legal. Ia diakui oleh hukum Indonesia sebagai produk yang boleh dijual. Karena itu sudah seharusnya barang legal berbahaya ini terus menerus diimbangi penyebarannya dengan kampanye akan bahaya yang dikandungnya. Sesederhana itu upaya PP 109/2012.

Sudah jelas rokok berbahaya. Industri rokok dan para pembelanya tak perlu lagi mengkamuflasekannya dengan manfaat dari tembakau. Tembakau mungkin mengandung zat-zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Tapi itu tembakau. Produknya lain lagi. Rokok adalah produk olahan tembakau yang dibuat dengan cara dicampur dengan bahan kimia. Karena itu ada 7.000 zat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok.

Pemerintah seakan tidak bersungguh-sungguh untuk memberikan peringatan bahaya rokok. Masuknya RUU Pertembakauan adalah ancaman bagi keinginan publik akan udara sehat. Proses politik di parlemen bisa saja menghasilkan beleid yang ujungnya menganulir PP 109 tentang gambar peringatan itu mengingat RUU itu disusun dan dipesan berdasarkan perspektif industri rokok.

Tak Merokok itu Banci?

Terkadang ada yang bilang pada orang yang non perokok, kalau tidak merokok itu disebut banci. Namun pernahkah anda melihat banci? Mereka merokok.


Beberapa alasan mengapa orang "menjadi" perokok:
  1. Merokok Karena Malu
    Beberapa dari perokok usia remaja memulai perjalanan merokoknya karena alasan malu karena diejek teman-temannya kalo gak ngerokok cemen luh atau banci luh.
  2. Merokok Karena Ingin Terlihat KerenMereka beranggapan dengan merokok dia jadi terlihat keren, gagah,dll. Ingin bukti mari kita tanya kepada kaum hawa langsung, keren mana cowok yang merokok, berasap, bau asap rokok atau cowok yang tidak merokok, tidak berasap, dan wangi?
  3. Merokok Karena Stress
    Karena mereka kira merokok dapat menenangkan fikirannya, otak jadi bebas seperti tak ada beban. Sehingga ketika mereka mendapat coba’an atau masalah mereka lari dari masalah itu dengan merokok bahkan tak jarang juga menggunakan minuman keras dan narkoba.

Kutipan Industri Tembakau

Industri Tembakau telah mengatakan beberapa hal yang cukup memalukan tentang remaja dan bagaimana mereka memasarkan kepada pemuda. Pemilik perusahaan dan karyawannya bahkan tidak merokok.
"We don't smoke that s**t, we just sell it. We reserve that right for the young, the poor, the black and the stupid." - R.J. Reynolds, as quoted in The Times of London, 02 August 1992
Kami tidak menghisap barang hina itu, kami hanya menjualnya. Kami memberikan hak merokok tersebut kepada pemuda, orang miskin, orang hitam, dan orang bodoh. - R.J. Reynolds, pemilik perusahaan rokok terbesar kedua di AS.


Contoh peringatan halus untuk ruangan tanpa asap rokok
"Maaf... kami tidak melarang anda merokok diruangan ini, tapi mohon asapnya ditelan" :-D


Rokok Menurut Islam

Banyak dari kita yang tak tahu ato tak mau tau apa hukum rokok sehingga banyak kaum muslimin yang merokok,bahkan banyak yang disebut kiai yang merokok. Allah ta’ala (ketika menerangkan sifat nabi-Nya Shalallahu ‘alaihi wassalam) berfirman: “…dia menghalalkan bagi mereka yang baik dan mengharamkan yang buruk“ (Al A’raf : 157). Rokok ada manfaatnya tapi lebih besar madhorotnya, seperti yang sudah banyak dipublikasikan bahwa merokok bisa menyebabkan berbagai penyakit.

Lalu kenapa banyak yang membela-bela rokok, padahal sudah jelas merugikan, pemborosan dan menimbulkan bau busuk, kalo gak mau dikata HARAM ok katakan makruh, lalu apa gunanya juga bela-belain yang makruh sampai rela keluar uang, kenapa gak bela yang jelas-jelas sunnah seperti qiyamullail, puasa senen kemis yang GRATIS.


____________________________
Sumber:
- msulhan, Belajar Islam
- Sinta Rara, Kompak.co
- ohputra0, Berbagi dengan Dunia

2 komentar

  1. Rumput Air Laut Rumput Air Laut

    Menurut saya orang yang merokok itu rata-rata cuma ikut-ikutan aja...
    orang yang ngerokok bilang banci sama orang yg tidak merokok itu karena mereka ingin punya teman susah nantinya, kalu sakit pingin bareng. NIce infogan

    Balas
  2. Situs Baru Situs Baru

    sepp......
    Anak jaman sekarang cuman gensi doang .

    Balas