Cara Mendapatkan Beasiswa di National Central University (NCU) Taiwan

Cara Mendapatkan Beasiswa di National Central University (NCU) Taiwan


Kali ini saya akan membahas pengalaman dan tips and trik dalam memperoleh beasiswa kuliah di National Central University Taiwan.
Sebenarnya ada banyak beasiswa yang ditawarkan di Taiwan, namun ada beberapa kekurangan dan kelebihan tersendiri. Nah, jenis beasiswa yang saya dapat di Taiwan ini adalah beasiswa kolaborasi dari pihak kampus dan beasiswa riset dari Profesor. Cara mendapatkan beasiswa ini cukup mudah jika kita mau berusaha pastinya. Nah, ingin tau bagaimana alur mendapatkan beasiswa di Taiwan? Baca postingan ini sampai selesai ya.

Office of International Affair (OIA) National Central University Taiwan menawarkan beasiswa kampus untuk mahasiswa luar negeri. Beasiswa yang saya apply adalah beasiswa dari kampus untuk program Doktoral/PhD. Kebetulan saya mandaftar pada Department of Computer Science & Information Engineering (CSIE) NCU. Alur yang akan saya jelaskan pada artikel kali ini adalah cara mendapatkan beasiswa pada Departement of CSIE. Jika teman-teman ingin mendaftar di departemen lain, sepertinya alur dan ketentuannya tidak terlalu berbeda. Baiklah, berikut adalah ringkasan perjalanan yang saya lakukan dalam mengajukan NCU Scholarship.

1. Mantapkan Niat untuk Kuliah Magister/Doktoral

Niat adalah hal yang sangat penting dalam melakukan segala hal. Saya pribadi sudah berniat melanjutkan kuliah S3 sejak lulus kuliah S2. Namun, saya sendiri membutuhkan waktu 1 tahun setelah lulus kuliah S2 untuk persiapan melanjutkan studi S3. Sebenarnya setelah lulus S2 saya ingin langsung melanjutkan S3, namun qodarullah saya diberikan rezeki untuk menikah terlebih dahulu tidak lama setelah wisuda S2. Karena sudah bersuami, maka untuk melanjutkan kuliah S3 Saya harus mendapatkan izin dari Suami. Alhamdulillah, suami mengizinkan, namun Saya yang jadi galau karena tidak bisa meninggalkan suami sendirian, alias tidak bisa LDR. Akan tetapi, karena sedikit saya paksa akhirnya Beliau (Suami Saya) setuju untuk ikut kuliah S3 bersama-sama.

Sumber: instagram.com/idawahyuni92

2. Siapkan Berkas untuk Wawancara

Persiapan pertama kali yang harus dilakukan untuk mendaftar NCU Scholarship adalah menyiapkan berkas untuk wawancara. Berkasnya antara lain yaitu:

A. Interview Form

Form ini dapat di download pada link yang akan disertakan pada pengumuman jadwal wawancara. Terus simak website OIA NCU untuk update pengumumannya.

B. Transcript in English

Ingat, semua berkas untuk mendaftar ke kampus luar negeri harus dalam Bahasa Inggris. Kebetulan kampus tempat Saya kuliah S2 sudah mengeluarkan Ijazah dan Transkrip Nilai dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) jadi tidak perlu diterjemahkan lagi. Namun, jika Ijazah atau Transkrip Nilai kamu masih dalam Bahasa Indonesia saja, kamu wajib untuk menerjemahkannya. Jasa penerjemah tersebut bisa kamu dapatkan di kampus kamu masing-masing (jika kalian kuliah di ITS, ada jasa penerjemah Ijazah atau Transkrip Nilai) atau di jasa penerjemah yang sudah ditunjuk secara resmi.

C. Curriculum Vitae (CV)

Buat CV semenarik mungkin, jika perlu tuliskan juga jenis publikasi jurnal yang sudah pernah kalian publish, khususnya bagi pendaftar program Doktoral.

D. English Ability Proof

Sertifikat Bahasa Inggris adalah syarat mutlak yang harus kalian miliki. Ada batas minimum untuk program Magister/Doktoral, yaitu 483 untuk TOEFL. Untuk ke NCU, jika kalian sudah memiliki sertifikat TOEFL dengan nilai minimum tersebut sudah bisa dikatakan aman.

3. Cari Profesor yang Sesuai Minat Riset Kalian

Sebelum melakukan wawancara, usahakan kalian sudah mengetahui minat riset kalian. Selain itu, kalian sudah harus memilih minimal 1 laboratorium atau Profesor yang ingin kalian jadikan promotor. Kalian dapat melihat List Profesor dan lab yang ada di CSIE untuk informasi lebih jelas. Kalian sangat disarankan untuk melihat deskripsi lab dan riset yang dilakukan di lab dan untuk tambahan, kalian juga bisa melihat akun Google Scholar, Research Gate, Orcid, Research Map, atau DBLP dari Profesor yang kalian cari agar mengetahui lebih dalam bidang risetnya. Jika sudah cocok, langkah selanjutnya adalah memberanikan diri untuk menghubungi professor tersebut. Setelah menemukan yang cocok, kalian bisa mengkonfirmasi ingin masuk ke lab tersebut saat wawancara. Nanti, Profesor yang mewawancara kalian di Indonesia yang akan menyampaikan keinginan kalian untuk bergabung. Namun, jika kalian ingin menghubungi Prof yang kalian tuju secara langsung juga diperbolehkan dengan syarat email yang dikirimkan harus sopan tentunya.

Ketika menghubungi professor, ada beberapa hal yang perlu disiapkan, yaitu: Research Plan (isinya ada Background, Aims and Objectives, Methodology, Timetable, dan References) dan ke-4 berkas di atas. Biasanya Profesor yang kita email akan menanyakan reseach plan dan CV kita.

TIPS: Memilih Profesor yang sangat sesuai dengan bidang riset kita kadang memang sesuatu hal yang menyulitkan bahkan bisa membuat kita galau (red: pengalaman). Namun, kalian tidak perlu terlalu pusing, karena memang tidak ada lab yang 100% cocok dengan bidang minat kita (kecuali kalian sangat beruntung menemukan yang sangat cocok). Bidang IT memang tidak bisa dibuat sangat spesifik, setiap bidangnya pasti saling beririsan satu sama lain, jadi mau tidak mau kalian harus tetap belajar hal lain untuk men-support bidang minat kalian. So, jangan takut belajar hal baru.

4. Ikuti Wawancara dengan Profesor NCU di Indonesia


Sumber: UNS International Office

NCU mempunyai kerjasama dengan banyak universitas di Indonesia. Di Jawa Timur sendiri NCU bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang, Politeknik Negeri Malang, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Sebenarnya NCU juga melakukan kerjasama dengan kampus lain di Jawa Tengah yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), namun yang akan Saya bahas pada artikel ini hanya proses wawancara di Universitas Brawijaya (UB) di Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM). Setiap tahunnya NCU akan mengirimkan perwakilannya, biasanya salah satu profesor dari setiap departemen yang ada di NCU. Salah satu departemen di NCU yang mengirimkan profesornya ke Indonesia adalah CSIE. Perwakilan dari CSIE akan mencari mahasiswa dari Indonesia untuk kuliah di NCU pada jenjang Magister dan Doktoral.

Biasanya tim dari NCU akan datang ke Indonesia pada bulan November setiap tahunnya. Nah, jika kalian berencana untuk memulai kuliah Magister atau Doktoral pada tahun depan (misal Fall 2020) maka kalian harus mengikuti wawancara pada bulan November 2019. Jadi, pastikan kalian mengikuti terus perkembangan tanggal wawancara yang akan dilakukan pada bulan November 2019. Untuk berjaga-jaga, kalian dapat melihat contoh tanggal wawancara yang dilakukan pada tahun 2018 yang bisa kalian lihat pada artikel ini. Selain itu info tentang tanggal wawancara akan selalu diupdate pada website OIA NCU.

*Jadwal Interview NCU Tahun 2018
Time: November 6th (08.30-10.30 AM)
Interview Place: Universitas Sebelas Maret (UNS) - UNS Inn Hotel

Time: November 7th (08.30-10.30 AM)
Interview Place: Universitas Gajah Mada (UGM) - Ruang Sidang 1, Main Building

Time: November 8th (08.30-10.30 AM)
Interview Place: Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) - Rectorate Building 1st Floor

Time: November 9th (13.00-15.00 PM)
Interview Place: Universitas Brawijaya (UB) - Departement Office which you applied

5. Menunggu Pengumuman Lolos Seleksi Wawancara

Alur saya ini mungkin agak berbeda dengan mahasiswa lain. Waktu saya wawancara, Profesor yang saya pilih ternyata tidak menerima mahasiswa asing, sehingga saya belum mendapatkan Profesor yang cocok dengan bidang minat saya saat itu. Sehingga saya harus memilih lagi beberapa Profesor yang minatnya sama dengan minat riset saya dan menunggu pengumuman apakah saya diterima atau tidak. 

Selama menunggu konfirmasi penerimaan, kita bisa melakukan komunikasi dengan profesor lain melalui email jika dibutuhkan. Saya sendiri mendapatkan email konfirmasi lolos seleksi wawancara sekitar awal Maret 2018 (FYI: Saya ikut wawancara pada November 2017).

6. Melakukan Pendaftaran Secara Online

Setelah kamu mendapatkan email lolos seleksi wawancara dan diterima sebagai salah satu mahasiswa di NCU, kalian akan diminta untuk melakukan regitsrasi secara online. Registrasi ini dilakukan untuk memasukkan data dan berkas yang dibutuhkan oleh universitas. Tanggal penting akan diberikan pada email Anouncement. Sedangkan link pendaftaran bisa kalian akses pada link berikut: http://admissions.oia.ncu.edu.tw/degreeStudent/student/

Website Admission OIA NCU

TIPS: Mau tau apa saja dokumen yang wajib dilengkapi pada proses ini? Kalian dapat membaca pada postingan Dokumen yang Dibutuhkan untuk Daftar Online di NCU.

7. Meminta Rekomendasi dari 2 Orang

Rekomendasi untuk melanjutkan sekolah biasanya diberikan oleh pembimbing akademik pada jenjang pendidikan kita sebelumnya. Selain itu juga bisa diberikan oleh Kepala atau Pimpinan di instansi tempat kalian bekerja. Jika kalian belum bekerja, maka rekomendasi bisa diisi oleh Dosen Pembimbing dan Dekan Fakultas kalian. Namun jika sudah bekerja, kalian bisa meminta rekomendasi dari Pimpinan instansi tempat kerja kalian.

Untuk pemberian rekomendasi pada pendaftaran NCU dilakukan pada sistem pendaftaran online. Jadi, saat kita mengisikan data secara online, ada salah satu bagian yang meminta kita untuk memasukkan nama dan email orang yang akan memberikan kita rekomendasi. Setelah itu, sistem akan mengirimkan email kepada orang yang dituju dan pemberi rekomendasi akan memberikan rekomendasinya melaui sistem juga (ada link yang diberikan melalui email).

8. Menunggu International Student Admission & Scholarship Result

Setelah semua proses diatas selesai, maka yang kita lakukan adalah tinggal menunggu pengumuman. Pengumuman pengajuan beasiswa kita diterima atau tidak akan diberikan sekitar bulan Mei. Saya sendiri mendapatkan email hasil penerimaan beasiswa pada 3 Mei 2018. Alhamdulillah, hasil email tersebut adalah Saya diterima menjadi salah satu International Student di NCU. Dalam email tersebut juga disebutkan bahwa Saya lolos untuk mendapatkan beasiswa selama 1 tahun (September 2018 to August 2019). FYI: akan ada evaluasi beasiswa setiap tahun untuk kelanjutan beasiswa kita, untuk PhD akan diberikan beasiswa sampai 4 tahun.

Nominal beasiswa untuk biaya hidup dan semua kebutuhan per bulan untuk Ph.D. adalah NT$ 12,000 (Sekitar Rp 5.500.000). Dana tersebut didapatkan dari OIA NCU dan Profesor. Nominal tersebut full hanya untuk biaya hidup, sedangkan Tuition fee (sekitar NT$44,400 sampai NT$53,240 untuk setiap semester) dan Credit fees (NT$3,140 per credit) sudah ditanggung kampus, alias gratis. Sehingga jika dihitung lagi, jika kita mengambil 8 credit per semester (NT$ 25,120), Tuition fee NT$53,240, dan biaya hidup selama 6 bulan (NT$ 72,000), maka total beasiswa yang kita terima keseluruhan setiap semester mencapai NT$ 150,360 atau sekitar Rp 75,180,000.

(Baca Juga: Nggak Mahal Kok! Ini Rincian Biaya Hidup Mahasiswa di Taiwan)

Mungkin kalian ada pertanyaan, cukup atau tidak sih nominal tersebut untuk biaya hidup di Taiwan? Nah, untuk lebih jelas mengenai biaya hidup di Taiwan saat menuntut ilmu disini, kalian bisa melihat postingan tentang Biaya Hidup untuk Kuliah di Taiwan.

NOTE: Jumlah beasiswa untuk biaya hidup di NCU berbeda-beda setiap tahunnya yang saya tahu:
PhD 2018: NT$ 12,000
Master 2018: NT$ 6,000
PhD 2019: up to NT$ 15,000
Master 2019: up to NT$ 7,000
Nominal diatas dapat berubah-ubah dan berbeda-beda pada setiap orang.

9. Jika Kalian Diterima, Banyak Hal yang Harus Dipersiapkan

Ingat, hal-hal yang wajib kalian persiapkan sebelum berangkat ada sangat banyak. Tapi tenang, selama itu dipersiapkan dengan baik, pasti akan mudah dan berjalan dengan lancar. Kalian punya waktu siap-siap kurang lebih sekitar 4 bulan (Mei-Agustus). Nah, berikut hal-hal yang kurang lebih akan dibutuhkan sebagai persiapan sebelum berangkat:

1. Dana untuk Mengurus Keperluan Legalisir Berkas

Dokumen yang perlu dilegalisir adalah Transkrip dan Ijazah (dalam Bahasa Indonesia dan Inggris). Dokumen tersebut dilegalisir oleh notaris, Kementerian Hukum dan HAM, serta Taipei Economic and Trade Office (TETO). Kalian membutuhkan dana sekitar Rp 3.000.000 per orang untuk legalisir ini. Karena yang berangkat kuliah S3 adalah Saya dan Suami maka kami butuh Rp 6.000.000 untuk biaya legalisir. Proses legalisir bisa kalian urus sendiri dengan mendatangi ketiga instansi diatas atau meminta bantuan ke TEC Indonesia.

2. Dana untuk Membeli Tiket Pesawat

Jika tanggal berangkat kalian sudah pasti, segera beli tiket pesawat. Karena sesuai pengalaman, semakin jauh jarak pembelian tiket dengan tanggal keberangkatan, harga yang diperoleh akan jauh lebih murah. Waktu itu saya berangkat tanggal 28 Agustus 2018 dan membeli tiket sekitar awal bulan Juli. Harga tiket yang saya dapatkan masih terbilang murah yaitu sekitar Rp 4.000.000 untuk 2 orang plus bagasi 20kg, asuransi, dan fasilitas untuk memilih tempat duduk sendiri untuk rute Surabaya-Taipei (transit Singapore). Hanya saja waktu transit dari penerbangan yang Saya dapat cukup lama. Namun, untuk harga segitu masih bisa dibilang murah. Rata-rata harga tiket paling murah untuk ke Taipei dari Surabaya sekitar Rp 2.000.000 jika beli 2 bulan sebelum berangkat (belum termasuk bagasi). Saya kemarin termasuk beruntung dapat tiket yang murah dan banyak fasilitas.

3. Dana untuk Membuat Visa

Untuk membuat Visa banyak berkas dan dana yang harus disiapkan. Nah, ingin tau berkas apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Visa? Persyaratan untuk membuat Visa bisa kalian unduh di Website ROC Taiwan. Biaya untuk Visa Taiwan kurang lebih Rp 1.000.000 per orang.

4. Dana untuk Tes Kesehatan

Salah satu dokumen yang dibutuhkan untuk Visa adalah Health Certificate. Untuk mendapatkan Health Certificate kita harus melakukan tes kesehatan pada klinik yang sudah ditunjuk. Untuk tes kesehatan, bisa dilakukan di rumah sakit manapun selama rumah sakit tersebut bisa mengisi formulir yang telah disediakan oleh TETO, infonya bisa kalian unduh pada Website ROC Taiwan for Health Certificate for Residence Application. Atau kalian bisa mengunduh daftar Klinik Rujukan yang Ditunjuk oleh TETO. Biaya untuk tes kesehatan sekitar Rp 700.000 - Rp 800.000 per orang. Nah, untuk teknik tes kesehatan apa saja yang dilakukan, kalian bisa cek pada artikel Cara Tes Kesehatan untuk Kuliah di Taiwan.

5. Dana untuk Paspor

Bagi kalian yang belum punya Paspor, kalian wajib membuat paspor terlebih dahulu sebelum dapat mengajukan Visa. Kalian bisa daftar online pada http://www.imigrasi.go.id/, membayar biaya paspor di Bank/ATM, lalu mengumpulkan berkas yang dibutuhkan untuk membuat paspor di Kantor Imigrasi setempat. Proses lebih detail bisa kalian cek di website http://www.imigrasi.go.id/. Biaya untuk membuat paspor sekitar Rp 300.000 - Rp 600.000 di tahun 2018.

6. Dana untuk Hidup di Taiwan Selama 3 Bulan

Seperti yang Saya jelaskan diatas, beasiswa dari pihak NCU akan turun 3 bulan setelah perkuliahan dimulai. Oleh karena itu, kalian harus membawa uang saku dari Indonesia untuk hidup di Taiwan selama 3 bulan. Saya sendiri membawa uang Rp 30.000.000 untuk hidup 3 bulan bersama suami (Rp 15.000.000/orang). Kebetulan uang tersebut hasil pinjam dari orang tua dan akan dikembalikan jika dana beasiswa sudah turun.

NOTE: Jika kalian hanya membawa sekitar Rp 10.000.000 - Rp 12.500.000 per orang juga masih cukup untuk hidup 3 bulan (sumber: PPI Taiwan)

Total dana yang harus dipersiapkan sebelum berangkat adalah sekitar Rp 22.400.000/orang.


(Baca Juga: Nggak Mahal Kok! Ini Rincian Biaya Hidup Mahasiswa di Taiwan)

7. List Barang-Barang yang Akan di Bawa ke Taiwan

List barang yang harus disiapkan untuk dibawa ke Taiwan sudah dijelaskan pada website PPI Taiwan dan kalian bisa mengikuti arahan dari website tersebut.

8. Mempersiapkan Fisik dan Mental

Hal ini penting karena kuliah di luar negeri membutuhkan fisik dan mental yang prima. Kenapa? Karena budaya di luar negeri berbeda dengan di Indonesia. Misalnya saja kita akan lebih banyak berjalan kaki atau naik sepeda untuk ke kampus atau sekedar jalan-jalan. Selain itu tugas dan beban kuliah tentu akan lebih berat. Belum lagi ditambah dengan kegiatan-kegiatan lain di luar perkuliahan (jika ada). Mental yang siap juga diperlukan, karena kita akan tinggal di negeri orang, jauh dari keluarga besar (apa lagi yang berangkat sendiri tanpa keluarga), dan kesiapan untuk beradaptasi di dunia baru.

Nah, segitu saja untuk artikel cara mendapatkan beasiswa di NCU, semoga bisa menginspirasi dan memberikan informasi kepada kalian yang juga ingin bersekolah di Taiwan.

Penjelasan Versi Video:




Semoga bermanfaat! 

Penulis: Ida Wahyuni 

Komentar