Jika iya, maka artikel ini akan membantu Anda yang ingin mempublikasikan hasil penelitian ke Jurnal yang terindex Scopus. Kita semua tau, untuk masuk ke Jurnal terindex Scopus memang tidak mudah. Banyak tahapan maupun revisi yang harus dilalui sampai bisa diterima dan di-publish. Tidak sedikit juga bahkan yang sudah rejected sebelum di-review.
Namun, Anda tidak perlu khawatir, saya punya beberapa tips jitu agar bisa lolos ke Jurnal terindex Scopus. Tips ini saya ambil dari pengalaman saya selama 3 tahun (2016-2018) dalam meneliti dan menulis hasil penelitian saya ke Jurnal. Alhamdulillah, setelah satu kali rejected, saya mencoba memperbaiki hasil tulisan saya dan akhirnya bisa lolos dan publish. Bagi Anda yang ingin tau mengenai publikasi saya bisa dilihat di akun Google Scholar dan Scopus milik saya untuk dijadikan bahan referensi.
Nah, sudah ingin tau apa saja tips nya? Simak 7 tips jitu lolos jurnal scopus berikut:
1. Pelajari Video Berikut
Saya telah membuat beberapa video yang berisi materi Workshop Paper Writing, dimana saya menjadi pembicara waktu itu. Dalam video tersebut saya akan membawakan beberapa materi yang saya rangkum dari pengalaman pribadi dalam menulis paper.
Silahkan tonton video yang sudah saya buat untuk upgrade ilmu dalam penulisan paper. Silahkan Anda ikuti playlist video yang sudah saya upload pada Youtube Indowhiz dengan judul "Paper Writing Tips & Tricks". Pada playlist tersebut saya mengulas secara singkat dan padat bagaimana tips and tricks dalam menulis paper yang baik.
2. Cobalah untuk Mengikuti Konferensi dengan Luaran Publikasi di Jurnal Terindex Scopus
Bagi Anda yang masih pemula atau sudah mencoba memasukkan paper ke Jurnal Scopus namun masih tetap gagal, Anda dapat mencoba cara ini. Memasukkan paper ke dalam conferences dengan luaran Jurnal Scopus relatif lebih mudah dan cepat. Lebih mudah karena penyelenggara conference biasanya memberikan jumlah kuota yang cukup banyak untuk paper yang diterima, sehingga kemungkinan lolos lebih besar. Lebih cepat karena conferences mempunyai tanggal deadline pengumpulan paper dan biasanya dalam waktu satu tahun paper sudah bisa publish. Selain itu, sebagian besar reviewer di conference akan menyelesaikan proses review dengan cepat karena terbatas oleh deadline penyelenggaraan conferences. Kedua hal tersebut bisa menjadi salah satu jalan mudah untuk lolos ke Jurnal Scopus.Salah satu conference di Indonesia yang mempunyai luaran di Jurnal terindex Scopus untuk bidang Informatika adalah ICW Telkomnika. Saya dan tim sudah pernah berhasil publish satu paper dengan judul "Integrating fuzzy logic and genetic algorithm for upwelling prediction in Maninjau Lake" di conferences tersebut.
Salah Satu Conferences dengan Luaran Jurnal Scopus |
3. Minimal Referensi 20 Artikel
Cukup banyak memang harus membaca 20 artikel lain untuk dijadikan referensi penelitian. Namun hal itu memang harus dilakukan agar kualitas publikasi kita menjadi semakin baik. Ingat, masalah jumlah referensi biasanya sangat di perhitungkan oleh sebagian besar jurnal yang sudah top.Tips untuk menulis referensi dengan mudah bisa Anda baca pada artikel berikut:
Panduan Menulis References
Sumber: https://pixabay.com/en/books-read-literature-paper-2840585/ |
4. Penulis Harus Lebih Dari 1
Perhatikan masalah ini, penelitian yang baik biasanya tidak dikerjakan sendirian, selalu ada tim yang solid dibelakangnya. Jika perlu, undang orang yang sebelumnya memiliki publikasi di Scopus untuk melakukan penelitian bersama dengan kita. Hal tersebut dapat memberikan sebuah penilaian tersendiri bagi editor jurnal untuk meloloskan paper Anda.Sumber: http://labb-group.com/author/admin/ |
5. Plagiarism Maximum 15%
Gunakan software untuk melihat prosentase plagiasi di paper yang kita tulis. Ada banyak software plagiasi yang bisa digunakan mulai dari yang berbayar seperti Turnitin sampai yang gratis seperti Plagramme. Apabila anda seorang dosen/guru/pengajar, anda dapat meningkatkan akun anda di plagramme untuk dapat menggunakan cek plagiarisme hingga 20 artikel per bulan, gratis. Saat ini jurnal internasional dengan ranking teratas di scopus mengharuskan artikel yang dikirimkan memiliki maksimum plagiarisme indeks sebesar 15%, ranking terendah scopus mungkin ada yang berkisar hingga 20%6. Jangan Submit Paper di 'Predatory Journal'
Ini adalah ketatukan tersendiri dalam mempublish paper. Jangan mudah tergiur untuk memasukkan paper ke jurnal yang tidak jelas asal-usulnya (predatory). Kuncinya adalah, biasanya jurnal yang bagus tidak pernah mengirim email kepada Anda untuk submit paper ditempat mereka. Untuk melihat daftar jurnal predatori kalian bisa cek Beall's List of Predatory Journals and Publishers.7. Practice, Patience, and Perseverance
Latihan, Kesabaran, dan Ketekunan adalah kunci paling penting untuk melakukan semua hal diatas. Latihan dan ketekunan wajib dilakukan agar skill kita semakin baik untuk menulis paper. Tidak ada yang instan semua pasti dimulai dari ketidaktahuan, asalkan tekun pasti akan berhasil.Kesabaran juga dibutuhkan karena untuk artikel yang dikirimkan ke jurnal internasional terindex scopus, waktu yang dibutuhkan untuk menunggu hasil review tidaklah sebentar. Waktu submit sampai publish paling cepat sekitar 3 bulan dan bahkan bisa 1 sampai 2 tahun hingga akhirnya dapat diterima dan publish. Tetap semangat mencoba dan pantang menyerah!
Semoga tips diatas bisa membantu Anda dalam mengejar impian publish di jurnal Scopus. Dan ingat, bahwa semua itu pastinya tidak bisa didapat dengan cepat. Berdasarkan pengalaman, saya perlu melatih kemampuan menulis dan mencoba untuk bisa lolos di Jurnal Nasional terlebih dahulu, lalu National Conferences, sampai International Conferences. Setelah saya bisa lolos 3 tahap tersebut dalam 1 tahun, di tahun berikutnya saya berkesempatan dapat tiket untuk publish di Scopus.
Sumber: rochemamabolo.wordpress.com
Semoga tips diatas bisa membantu Anda dalam mengejar impian publish di jurnal Scopus. Dan ingat, bahwa semua itu pastinya tidak bisa didapat dengan cepat. Berdasarkan pengalaman, saya perlu melatih kemampuan menulis dan mencoba untuk bisa lolos di Jurnal Nasional terlebih dahulu, lalu National Conferences, sampai International Conferences. Setelah saya bisa lolos 3 tahap tersebut dalam 1 tahun, di tahun berikutnya saya berkesempatan dapat tiket untuk publish di Scopus.
Untuk meningkatkan skill Anda dalam menulis paper, Anda dapat mengikuti beberapa panduan dalam menulis setiap bagian pada paper berikut ini.
1. Struktur Scientific Paper
2. Panduan Menulis Abstract
3. Panduan Menulis Introduction
4. Panduan Menulis Previous Research
5. Panduan Menulis Methodology
6. Panduan Menulis Result and Discussion
7. Panduan Menulis Conclusion
8. Panduan Menulis References
Selamat mencoba!
Penjelasan versi video bisa dilihat pada video berikut:
7 Maret 2019 pukul 10.08
Assalamualaikum bu, minta ijin copas tulisan ibu dan sumber dimasukan ke situs kami schoters.com? boleh nggak bu, agar semakin bisa bermanfaat kepada orang lain
7 Maret 2019 pukul 10.45
Waalaikumsalam, boleh, silahkan dicopas dimana saja beserta sumbernya...
semoga dapat bermanfaat bagi banyak orang...
15 Mei 2019 pukul 18.12
terimakasih ibu, tulisannya bagus sekali untuk yg mau menulis jurnal, salam
7 Maret 2019 pukul 18.55
terimakasih ibu ... tulisannya sangat membantu saya memahami tentang indeks scopus. ibu saya sangat tertarik untuk mencoba menulis jurnal terindeks scopus hanya saja saya sangat awam. apakah ada grup wa yang mewadahi kami pemula bisa belajar dan dibimbing? jika ada saya ingin bergabung. saya juga berdoa kiranya Tuhan memberikan kesehatan bagi ibu dan keluarga.
8 Maret 2019 pukul 09.38
Terimakasih Pak untuk apresiasinya. Jika ingin berdiskusi silahkan menghubungi saya via email ida.wahyuni8@gmail.com
InsyaAllah saya akan membalas.
8 Maret 2019 pukul 09.39
Aamiin, terimakasih juga untuk doanya...
7 Maret 2019 pukul 20.28
Tulisan sangat membantu untuk belajar menulis jurnal terindeks scopus.
Apakah ada group WA yang mewadahi pemula untuk belajar dan dibimbing ?
8 Maret 2019 pukul 09.40
Terimakasih Pak untuk apresiasinya. Untuk saat ini saya belum membuat group WA khusus untuk belajar jurnal scopus.
Jika ingin berdiskusi silahkan menghubungi saya via email ida.wahyuni8@gmail.com
InsyaAllah saya akan membalas.
7 Maret 2019 pukul 20.37
Terima kasih banyak, Bu. Sungguh sangat menginspirasi dan membantu saya
8 Maret 2019 pukul 09.41
Terimakasih Pak untuk apresiasinya... Silahkan baca juga artikel yang lain untuk lebih meningkatkan skill, saya akan terus update info mengenai publikasi sesuai pengalaman dan yang saya pelajari dari kuliah
7 Maret 2019 pukul 20.55
Terima kasih bu sangat membantu sekali
8 Maret 2019 pukul 09.41
Terimakasih Pak untuk apresiasinya...
8 Maret 2019 pukul 06.37
Sgt bermanfaat bu tks. Akan sgt bermanfaat bagi kami jika ibu berkenan mengirimkan satu contoh jurnalx yg sdh dimuat di scopus sebagai contoh bagi kami sembari membaca tukisan ibu ini. Tks
8 Maret 2019 pukul 09.44
Bapak bisa mengakses salah satu artikel saya yang sudah publish di scopus pada link berikut:
http://journals.itb.ac.id/index.php/jictra/article/view/2577
Untuk artikel yang lebih lengkap, bisa bapak lihat di akun Google Scholar saya.
11 Maret 2019 pukul 06.12
Terimakasih Bu, sdh berbagi ,sgt bermanfaat utk sy yg bnr2 hrs belajar byk dri pengalaman ibu.
11 Maret 2019 pukul 12.58
Sama-sama pak, semoga share pengalaman saya bisa menginspirasi...
27 Mei 2019 pukul 15.11
terimakasih buk
15 November 2019 pukul 10.13
Sama-sama Pak, boleh di share jika merasa artikel ini bermanfaat...
15 November 2019 pukul 10.14
Thanks sudah berkunjung ga....
31 Januari 2020 pukul 01.20
terima kasih banyak bu, informasinya sangat berguna bagi saya sebagai pemula
7 Maret 2020 pukul 10.44
Sama-sama pak... Silahkan di share jika menurut bapak artikel ini berguna, agar bisa berguna bagi yang lain juga...
28 April 2020 pukul 22.53
semoga jadi amal jariyah yaa mbak, ilmunya manfaat sekali
6 September 2021 pukul 17.18
Aamiin, silahkan di share agar yang lain bisa mendapatkan manfaatnya juga. Terimakasih
30 Agustus 2021 pukul 07.43
artikel bermanfaat ...
thanks ya mba ida
salam semangat
6 September 2021 pukul 17.18
Terimakasih bu Dewi. Tetap semangat, sukses selalu